Jangkrik, jengkerik atau cengkerik merupakan serangga yang berkerabat dekat dengan belalang. Serangga ini memiliki tubuh kecil silindris, kepala hampir bulat dan sungut panjang seperti benang. Di dunia dikenal sekitar 900 spesies cengkerik (Gryllidae), termasuk di dalamnya adalah gangsir.
Tentu Anda sudah mengenal suara yang sering dikeluarkan oleh jangkrik. Suaranya khas membuat jangkrik sangat mudah untuk dikenali oleh banyak orang. Sebenarnya, selain dari suara uniknya, jangkrik juga memiliki beberapa hal unik lainnya.
1. Jangkrik merupakan serangga yang paling ahli dalam mengeluarkan bunyi
Jangkrik mampu mengeluarkan suara yang sangat bervariasi dengan tujuan yang berbeda-beda. Saat mencari pasangan, jangkrik jantan biasanya mengeluarkan suara agar si betina mendekat dan mengenalinya, ketika si betina sudah mendekat, suaranya akan kembali berubah, suara si jantan selanjutnya mencoba meyakinkan si betina bahwa dia adalah yang terbaik di antara jantan lainnya. Jika si betina menerima jangkrik jantan tersebut sebagai pasangan maka dia akan menyanyikan lagu untuk mengumumkan “ikatan” mereka.
2. Bunyi jangkrik jantan berasal dari gesekan sayap-sayapnya
Suara jangkrik dihasilkan oleh gesekan sayap-sayapnya. Salah satu sayap jangkrik tepinya bergerigi yang lainnya datar, gesekan antara sayap tersebut akan mengeluarkan suara yang diperkuat oleh membran tipis sayap sehingga menghasilkan bunyi yang keras.
3. Suhu udara di sekitar mampu diukur lewat suara jangkrik
Profesor Amos E. Dolbear mengamati hubungan antara jumlah bunyi krik jangkrik dan suhu udara disekitarnya. Pada tahun 1897 beliau menerbitkan makalah “The Cricket as a Thermometer” yang membahas mengenai persamaan matematika yang disebut dengan Hukum Dolbear.
4. Telinga jangkrik berada di kaki depannya
Organ pendengaran jangkrik berada pada kaki depannya yang menyerupai lekukan berbentuk lonjong yang disebut organ timpani. Saat gelombang suara melewatinya maka organ ini pun akan bergetar. Getaran ini akan dirasakan oleh organ khusus yang disebut chordotonal, yang mengubah suaranya menjadi impuls saraf sehingga jangkrik mampu memahami apa yang didengarnya.
5. Jangkrik merupakan sumber makanan yang bergizi
Entomophagy atau praktek memakan serangga telah menjadi kebisaan di beberapa negara. Penduduk Thailand, Vietnam termasuk Indonesia mempunyai kebiasaan memakan serangga. Ada kecenderungan makanan dari serangga akan menjadi trend. Bagi yang tidak suka makan jangkrik utuh, telah ada tepung jangkrik. Jangkrik tinggi kandungan protein dan kalsium, dalam 100 gram jangkrik terdapat 13 gram protein dan 76 mg kalsium.
6. Jangkrik merupakan sumber pendapatan
Jangkrik bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Jangkrik sering kali dijadikan sebagai makanan bagi beberapa hewan, seperti burung, ikan, reptil dan masih banyak lagi, sehingga bisnis budidaya ternak jangkrik itu sendiri juga memiliki cukup banyak permintaan di pasaran.
Sumber Blog: Lenterapedia – 5 Fakta Unik dan Menarik Jangkrik yang Perlu Anda Ketahui